Impossible is Nothing
Tidak ada yang tidak mungkin untuk olahraga bola basket, pertandingan pagi ini menunjukan bahwa Miami Heat bukan tidak mungkin untuk bisa memperpanjang ronde pertandingan. Miami Heat memenangkan gim kelima ini dengan skor 111–108 (2–3). Pertandingan yang sangat luar biasa, intensitas, dan bertensi tinggi ditampilkan pada babak finals NBA. Jimmy Butler tampil apik dan memukau. Jimmy Butler menorehkan 35 pts, 12 reb, 11 ast, 5 stl, 1 blk dengan 57,9% FG. Kerja keras membuahkan hasil dan tentunya membangkitkan semangat bagi rekan satu tim-nya. Bulter berhasil memasukan 4 lemparan bebas dalam keadaan yang sangat genting. Free-Throw Percentage dari Jimmy Butler menorehkan skor sempurna yakni 12/12 (100%). Selain itu juga kemenangan ini tentunya tidak hanya faktor dari Jimmy Butler yang bermain dengan performa menakjubkan, tetapi seorang undrafted player yakni Duncan Robinson justru juga menjadi faktor pendukung kemenangan kali ini. Duncan Robinson mencetak 26 pts, 5 reb, 2 ast, 1 stl dan sukses memasukan 8 dari 15 lemparan atau sebesar 53,3% dan 3pt Percentage sebesar 53,8%. Penampilan memukau dari kedua pemain ini dan di dukung dengan kepiawaian Coach Erik Spoelstra membuahkan hasil positif.
Sedangkan, Los Angeles Lakers harus mengakui kekalahannya dan gagal untuk mengakhiri babak Finals ini. Lakers yang sempat membalikan keadaan pada quarter ketiga yang dikarenakan tembakan 3 angka dari KCP, hampir memupuskan harapan dari Miami Heat. Namun sayang, dewi fortuna masih mendukung Miami Heat. LBJ menorehkan hasil yang luar biasa 40 pts, 13 reb, 7 ast, 3 stl dan bermain selama 41:51 menit. AD 28 pts, 12 reb, 3 ast, 3 stl, 3 blk dan bermain selama 42:12 menit juga gagal memenangkan pertandingan kali ini.
ANALISIS
Miami Heat yang bermain dengan pick and roll movement memanfaatkan peluang dengan baik, pick and cutting movement pada offense yang dilakukan Miami Heat membuat pertahanan dari LA Lakers kesulitan. Pada pertandingan berikutnya, Miami Heat perlu untuk berinovasi dan berkreas lebih pada pola offense supaya Lakers sulit untuk memprediksi serangan apa yang akan digunakan oleh Erik Spoelstra. Pola serangan 1–4 isolation movement dengan bola dikuasai Jimmy Butler sangat efektif dan di dukung dengan perimeter 3 pts dari para penembak jitu Miami Heat memberikan banyak ruang yang baik. Los Angeles Lakers perlu untuk membaca serangan-serangan tersebut dan tentunya pertahanan dari Los Angeles Lakers harus lebih kokoh dan memaksimalkan komunikasi di dalam lapangan. Pengambilan pelanggaran yang tidak perlu harus dikurangi, karena Miami Heat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk dapat memasukan bola dari lemparan bebas yang justru memberikan banyak keuntungan bagi Miami Heat.