Miami “Supermarket” Heat

Abel Walanda
5 min readSep 28, 2020

--

Miami Heat Defeat Boston Celtics on Eastern Conference Final (Source:https://www.instagram.com/nba/)

“It’s tough pill to swallow”, kata-kata yang diucapkan oleh Point Guard (PG) dari tim Boston Celtic yakni Kemba Walker ada postgame interview. Kekalahan yang sangat sulit diterima untuk para pemain Boston Celtic pada laga Final wilayah Timur (Eastern Conference Final). Kerja keras yang belum bisa terbayar, namun menghibur untuk para penggemar liga bola basket tertinggi di USA maupun di dunia. Boston Celtics harus menelan kekalahan atas Miami Heat pada gim ke-6 (2–4) dengan skor 113–125 (Minggu, 27/9). Boston Celtics merupakan tim yang kuat dan muda. Coach Brad Stevens (Pelatih Boston Celtics) harus mengakui kekalahan dalam “permainan catur” dengan Coach Eric Spoelstra (Pelatih Miami Heat).

Pada pertandingan yang diselenggarakan pada hari Minggu 27 September 2020 ini menjadi langkah akhir bagi Boston Celtics. Kemba Walker yang bermain selama 35 menit hanya mampu memasukan 7/15 lemparan atau sekitar 46,7% FG. Kemba yang selesai dengan 20 pts, 2 reb, 5 ast gagal membawa Boston Celtics menjadi juara di wilayah Timur. Penampilan dari Jaylen Brown (26 pts, 8 reb, 4 ast, 3 stl) yang tuntas memasukan 10/17 lemparan atau sebesar 58,8% tidak dapat membantu membuat Celtics. Jayson Tatum selesai dengan 24 pts, 7 reb, 11 ast, 2 stl, 1 blk (double-double) dan memasukan 9/26 lemparan membuktikan bahwa Tatum terus menerus melakukan serangan kepada pertahanan Miami Heat. Marcus Smart bermain cukup “Smart” namun tidak cukup membendung serangan dari Heat yang bermain dengan sangat teratur. Marcus Smart bermain selama 35:42 menit dan menorehkan 20 pts, 8 reb, 2 ast, 2 stl dan memasukan 8/22 lemparan diantaranya 4/13 lemparan pada perimeter 3 point. Pencapaian yang sangat luar biasa dan patut di apresiasi untuk Boston Celtics. Boston Celtics merupakan tim yang kuat, muda, dan memiliki mentalitas yang sangat baik, kekompakan tim dan kerjasama apik menjadi bukti bahwa mereka layak masuk pada babak final wilayah timur.

MIAMI “SUPERMARKET” HEAT

Tim asuhan dari Coach Eric Spoelstra ini menunjukan kekuatan, ketangkasan, dan kerja kerasnya pada gim ke-6 ini. Kemenangan ini tentunya membuat Coach Eric Spoelstra mencatatkan rekor sebagai pelatih dengan penampilan terbanyak di NBA Finals dan berada pada urutan ke-6 dengan rekor yang sama dengan Steve Kerr dan K.C. Jones. Pengalaman tentunya menjadi kunci bagi Coach Eric Spoelstra, sehingga mampu membawa Miami Heat pada babak Final NBA.

NBA Final History “Coaching Appearances” Erik Spoelstra (Source:https://www.instagram.com/nba/)

“Supermarket” mungkin menjadi kata yang tepat untuk tim Miami Heat, dikarenakan beberapa pemain dari Miami Heat memiliki nama yang sama dengan beberapa “brand” swalayan yang ada dan pemain-pemain Miami Heat tentunya akan banyak diminati oleh club lain atas penampilannya seperti barang-barang dan promosi yang ada di pasar swalayan.

Jimmy Butler mencetak 22 pts, 2 reb, 8 ast, 1 stl selama 39 menit dan memasukan 8/19 lemparan atau sebesar 42,1% bermain dengan sangat dewasa serta memimpin dengan baik di lapangan. Goran Dragic selesai dengan 13 pts, 3 reb, 7 ast, 1 stl, Tyler Herro bermain selama 34:51 menit dan mencetak 19 pts, 5 reb, 7, ast, Jae Crowder 9 pts, 6 reb, 1 ast, dan 2 blk, Sedangkan, Duncan Robinson (15 pts, 6 reb, 1 ast, 1 stl) bermain selama 33:50 menit dan memberikan pengaruh yang sangat luar biasa untuk Miami Heat, permainan yang efisien dan efektif diperagakan oleh Duncan Robinson. Andre Iguodala pemain veteran yang bermain selama 27:36 menit menjadi salah satu kunci keberhasilan dari Miami Heat. Iguodala memasukan 5/5 lemparan atau sebesar 100% tembakannya dan 4/4 diantaranya adalah lemparan 3 angka. Penampilan yang sangat luar biasa dari Andre Iguodala. Pengalamannya pada pertandingan krusial seperti tadi tentunya memberikan pengaruh pada gaya permainan dari Iggy. Ketenangan dan kemampuannya dalam memecahkan pertahanan Celtic membuat Iggy menorehkan 15 pts, 3 reb, 1 ast, 2 stl, selain itu juga nilai +/- dari Andre Igoudala 20 yang artinya apabila Iggy berada di dalam lapangan dapat memberikan keunggulan 20 point dan dengan kemenangan ini Iggy menjadi pemain yang merasakan laga Final secara 6x berturut-turut.

TOSERBAM ADEBAYO

Bam Adebayo merupakan pemain berusia 23 tahun 72 hari dengan posisi Center di Miami Heat. Pada hari ini Bam dapat dikatakan TOSERBAM yang berasal dari kata singkatan yaitu TOSERBA (Toko Serba Ada). Bam menunjukan bahwa dirinya seperti TOSERBA yang dimana dia menyediakan segalanya untuk Miami Heat. Penampilan yang sangat mengagumkan untuk seorang pemain muda, biasa saja, bukan siapa-siapa, namun berbahaya. Bam adalah ancaman bagi lawan-lawannya. Pada pertandingan ini Bam adalah Man of The Match, dia bermain selama 39:28 menit dan menorehkan skor yang fantastis dengan 32 pts, 14 reb, 5 ast, 1 stl (double-double). Bam memasukan 11/15 lemparan atau sebesar 73,3% FG dan 10/11 lemparan bebas (90,9% FT). Penampilan memukau disajikan oleh Bam kepada Miami Heat dan menghantarkan Bam untuk pertama kalinya masuk ke Final National Basketball League. Permainan yang sangat efektif, memberikan kenyamanan bagi semua pemain. Rebound dan positioning yang baik diperagakan selama pertandingan, tak kalah menarik adalah Dunk yang lakukan kepada Daniel Theis menjatuhkan semangat dari Boston Celtics.

GAME ANALYSIS

Pada pertandingan kali ini, efektivitas dari pemain Boston dirasa kurang maksimal. Melihat dari FGM (Field Goal Made) yang di buat oleh para pemain Boston tidak lebh dari 50%. Hal ini menandakan bahwa aliran bola yang tidak terdistribusi secara maksimal. Beberapa pemain bintang Celtics seperti Jayson Tatum, Jaylen Brown, dan Kemba Walker tidak seperti yang diharapkan, namun kekalahan ini bukanlah akhir bagi Celtics. Pada season berikutnya dapat dipastikan Celtics menjadi salah satu tim kuat yang sulit untuk dikalahkan, kekompakan, chemistry, dan skills pemain Celtics sangatlah baik, hal ini juga yang membuat Miami sempat mengalami 2x kekalahan pada Final Playoff wilayah Timur. Celtics hanya perlu pemain yang berpengalaman untuk turut membantu dan memandu tim-nya. Daniel Theis juga perlu pemain lapis kedua. Pada pertandingan tadi, Theis harus dihukum dengan Foul-Out karena mendapatkan 6x Personal Foul. Harapannya bagi Celtics di tahun berikutnya untuk terus mengembangkan dan melengkapi posisi yang kurang dan menerapkan strategi yang lebih bervariasi. Brad Stevens perlu untuk melatih kemampuan tim dalam memecahkan kebuntuan apabila berhadapan dengan pola Zone-Defense.

Miami Heat, tim yang berisi pemain yang biasa saja namun mematikan. Dapat dilihat dari background pemain yang dimiliki oleh Miami Heat, Tyler Herro — 13th pick, Bam Adebayo — 14th pick, Jae Crowder — 34th pick, Jimmy Butler — 30th pick, Goran Dragic — 45th pick, Duncan Robinson — undrafted. Komposisi yang baik dan ditangani oleh pelatih yang sangat luar biasa Coach Eric Spoelstra. Pemain-pemain yang bukanlah pemain super bintang namun menjadikan team yang super kuat. Pola serangan motion path dan dikombinasikan dengan pola 2–1–2 diiringi passing-cutting dari pemain Heat membuat pertahanan Celtics hancur dan memberikan ruang kosong bagi para pemain Heat. Permainan agresif dan displin baik saat menyerang dan bertahan tentunya menjadi kunci pada pertandingan berintesitas tinggi ini.

--

--

Abel Walanda
Abel Walanda

No responses yet